Update 2020: Lensa Terbaik untuk Sony a6000, a6100, a6300, a6400

Halo!

Dalam postingan ini saya akan menjelaskan lensa-lensa apa yang saya rekomendasikan untuk kamera Sony E-Mount yang anda punya. Kamera yang saya punya adalah Sony a6000. Tetapi, guide ini saya rasa sifatnya boleh dibilang lebih umum karena bisa juga mencakup kamera-kamera lainnya di line up Sony E-Mount APSC seperti a6100, a5100, a6300, a6400, a6500, dll.

Saya akan membagi postingan ini ke beberapa bagian. Setiap bagian akan membahas pertanyaan tentang "lensa apa yang harus saya beli?" dengan lebih spesifik.

Apakah lensa kit dari Sony E-Mount lensa bagus?

Menurut saya, pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan jawaban yang definitif. Jawabanya sebenarnya tergantung dari kebutuhan anda. Kalau untuk saya, lensa ini bisa dibilang kurang memuaskan. Menurut saya, ada beberapa hal yang kurang baik di lensa kit ini.

Settingan yang sama (f/5.6 and 24mm) di kedua lensa. 2 foto di atas diambil menggunakan kit lens, sedangkan dua foto dibawah menggunakan 18-105mm G. 2 foto sebelah kiri adalah zoom in bagian tengah foto, sedangkan 2 foto sebelah kanan adalah zoom in dari bagian ujung foto.

Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa walaupun anda memakai kamera dan setting yang sama, ada perbedaan kualitas gambar yang cukup signifikan hanya dari mengganti lensanya, terutama di segi kontras dan ketajaman gambar (lebih terlihat di bagian sudut).

kit lens pada f/3.5 16mm, tanpa koreksi
18-105mm G pada f4 18mm, tanpa koreksi


Selain dari itu, dapat terlihat diatas jika anda mengambil foto pada 16mm dengan kit lens, bagian ujung foto memiliki "penggelapan" atau vignetting dan ada distorsi yang jelas terlihat. Efek vignetting dan distorsi memang ada pada semua lensa, tetapi kedua efek ini sangat jelas terlihat pada kit lens (perbandingan dapat dilihat pada dua gambar diatas). Memang, semua kamera E-Mount memiliki fitur yang dapat melakukan koreksi automatis terhadap efek-efek ini. Tetapi, jika efeknya separah ini, fitur koreksi automatis tidak akan dapat membetulkan efek ini sepenuhnya.

OK, terus kalau begitu?

Perlu diingat kembali bahwa kit lens adalah lensa bawaan yang pembeli tidak perlu membayar lebih untuk mendapatkanya. Meskipun lensa ini memiliki kekurangan-kekurangan yang jelas, lensa ini masih dapat digunakan bagi para pemula yang baru saja mendalami fotografi menggunakan kamera E-Mount. Fitur Optical Steady Shot (OSS) juga akan membantu dalam fotografi anda. Namun, jika anda ingin menjadi fotografer yang lebih baik, keterbatasan kit lens ini akan semakin jelas terlihat, dan saya kira anda perlu lensa yang lebih bagus.

Saya tidak tertarik untuk membeli lensa lagi. Bagaimana cara untuk memaksimalkan kit lens saya?

Menurut saya, lensa kit lens ini memiliki kualitas gambar maksimal pada rentang zoom 20-30mm. Jadi, untuk mendapatkan kontras dan ketajaman yang maksimal, saya sarankan untuk mengambil foto pada rentang tersebut. Kit lens ini juga memiliki ketajaman maksimal pada rentang aperture f/5 sampai f/6.3. Jika anda menggunakan lensa ini pada settingan yang disebut tadi, maka saya rasa lensa ini sudah "cukup baik". Untuk meningkatkan kontrasnya, saya sarankan anda untuk belajar post-processing menggunakan software seperti Adobe Lightroom untuk mengembalikan kontras yang hilang.

For more information visit
Sony E-Mount 16-50mm f/3.5-5.6 OSS (kit lens) review (under construction)

Lensa Prime

"The Standard Prime": Sony E 35mm f/1.8 OSS

Harga: Rp. 3.800.000

Sony E 35mm f1.8 OSS

"Standard Prime" atau Lensa Prime standar adalah lensa prime yang memiliki focal range ekuivalen full frame sekitar 50 mm. Untuk kamera APS-C (seperti a6000), ukuran focal range ini berada di sekitar 33mm. Focal range ini dinamakan demikian karena berada tepat diantara lensa yang tergolong wide angle maupun telephoto. Focal range ini disebut-sebut memiliki kemampuan untuk "menampilkan perspektif yang sama seperti mata manusia", meskipun klaim ini masih belum tentu benar.

Tetapi, standard prime memang menjadi pilihan yang utama bagi fotografer yang ingin menghasilkan foto yang bagus. Karena tidak bersifat wide angle maupun telephoto, lensa standard prime dapat digunakan untuk semua jenis fotografi. Untuk Sony E-Mount, saya merekomendasikan Sony 35mm f1.8 OSS. Lensa ini memiliki kualitas gambar yang sangat baik, memiliki fitur Optical Steady Shot (OSS), memiliki body yang kokoh, ringan, compact,  yang akan membantu fotografi anda dengan body tanpa In-Body Image Stabilization (IBIS) seperti Sony a6000 atau a6400.

Alternatif Standard Prime: Sigma 30mm f/1.4 DC DN C

Harga: Rp. 4.000.000
Sigma 30mm f1.4 DC DN C
Alternatif lain dari Sony 35mm f1.8 adalah Sigma 30mm f1.4 DC DN C. Lensa Sigma ini memiliki aperture yang lebih besar (f1.4), dan memiliki ketajaman gambar pada rentang aperture f1.4-f2 yang lebih tajam daripada Sony 35mm f1.8. Lensa ini juga menghasilkan kontras dan warna yang lebih "natural" daripada Sony 35mm f1.8 menurut saya. Harga dari kedua lensa ini mirip, jadi jika anda lebih menyukai fitur lensa ini, apalagi jika anda memiliki kamera yang memiliki IBIS, memilih lensa Sigma ini akan menjadi pilihan yang sangat baik.

Namun, saya menempatkan lensa ini di posisi kedua karena lensa ini memiliki beberapa kekurangan dibanding lensa Sony. Pertama, lensa ini tidak memiliki fitur OSS, yang artinya lensa ini kurang ideal untuk digunakan dengan kamera tanpa IBIS seperti a6400. Kedua, lensa ini memiliki masalah Chromatic Aberration (CA), yang tidak terlalu terlihat di lensa Sony. Lensa ini juga ukuran yang hampir dua kali lipat lebih besar. Jika anda ingin menggunakan lensa ini untuk video, lensa ini, menurut yang saya baca tidak sebaik lensa Sony.

Wide Angle Prime: Sigma 16mm f1.4 DC DN C

Harga: 5.300.000
Sigma 16mm f1.4 DC DN C
Sigma 16mm f1.4 DC DN C adalah lensa wide angle yang dikeluarkan Sigma untuk platform E-Mount. Lensa ini memiliki focal length 16mm, cocok untuk foto wide angle seperti landscape, architectural, dan street photography. Lensa ini memiliki build quality yang baik, memiliki aperture maksimum yang sangat lebar (f1.4) dan kualitas gambar yang sangat baik (bahkan lebih baik daripada Sony 35 f1.8 atau Sigma 30mm f1.4 C). Kemampuan auto focus dan menghasilkan bokeh lensa ini sangat baik meskipun memiliki focal length wide angle.

Mungkin kekurangan yang ada adalah harga dari lensa ini yang memang sedikit lebih mahal dari pada standard prime. Kekurangan lainnya adalah tidak adanya OSS. Tetapi, lensa wide angle dengan focal length 16mm cenderung tidak memerlukan OSS. Terakhir, dari segi ukuran, lensa ini relatif besar dan berat. Tetapi, kekurangan-kekurangan tersebut jauh dibayar dengan kelebihan yang dimiliki lensa ini.

Jika anda mencari alternatif yang lebih murah, sigma juga memiliki lensa Sigma 19mm f/2.8 DN, yang harganya jauh lebih murah. Tetapi, lensa ini memiliki focal length yang menurut saya kurang wide dan kualitas gambar yang kurang memuaskan. Saya sarankan anda untuk memilih 16mm f1.4 C terutama karena ketajaman gambar yang tidak ada tandinganya.

Portrait Prime: Sigma 56mm f1.4 DC DN C

Harga: 5.900.000
Sigma 56mm f1.4 DC DN C
Lensa Sigma 56mm f1.4 C adalah tambahan terbaru dari line up mirrorless yang ditawarkan oleh Sigma. Lensa ini memiliki kelebihan sangat menonjol yang sangat mirip dengan Sigma 16mm f1.4 C, yaitu ketajaman gambarnya. Bedanya adalah lensa ini memiliki focal length yang sudah masuk ke golongan telephoto, yang artinya lensa ini cocok untuk fotografi portrait. Lensa ini juga dapat menghasilkan bokeh yang sangat creamy, fitur yang sangat dicari dalam lensa portrait. Selain itu, lensa ini memiliki ukuran dan berat yang relatif compact, yang tidak dimiliki oleh Sigma 16mm f1.4 C.

Mungkin kekurangan dari lensa ini adalah tidak adanya fitur OSS. Tetapi, tidak seperti Sigma 30mm f1.4 C, lensa ini memiliki kualitas gambar yang jauh lebih bagus daripada pesaingnya yang memiliki OSS, yaitu Sony E 50mm f1.8 OSS (Rp. 3.300.000). Menurut saya, tidak adanya OSS, meskipun menggunakan kamera tanpa IBIS, dapat ditolerir karena lensa ini tidak memiliki kekurangan lainnya. Anda hanya perlu menjaga shutter speed anda agar tidak diatas 1/60s jika anda mengambil foto tanpa tripod. Namun tetap, jika anda lebih sering mengambil video, atau sama sekali tidak percaya diri dengan tidak adanya OSS, Lensa Sony 50mm f1.8 dapat menjadi alternatif.

Alternatif murah: Sigma 60mm f2.8 DN

Harga: Rp. 2.700.000

Sigma 60mm f2.8 DN
Sigma 60mm f2.8 DN juga merupakan opsi yang menarik. Lensa ini harganya hanya setengah dari Sigma 56mm f1.4 C. Tidak seperti Sigma 19mm f2.8, Sigma 60mm f2.8 memiliki kualitas gambar yang sangat baik di kelasnya. Namun, perlu dicatat bahwa lensa ini memiliki kemampuan auto focusing yang kurang baik dan aperture maksimum yang tidak terlalu besar (f2.8).


Lensa Macro: Sony 30mm f3.5 Macro

Harga: Rp. 2.700.000


Tidak seperti sistem A-Mount Sony yang memiliki banyak opsi menarik pada lensa-lensa macro, sistem E-mount hanya memberikan satu opsi lensa macro, yaitu Sony 30mm f3.5 Macro. Kualitas gambar yang dihasilkannya memang tidak akan mengagetkan anda, tetapi lensa ini adalah pilihan satu satunya jika anda ingin memiliki lensa macro dengan harga yang terjangkau. 

Jika anda memang ingin sangat mendalami fotografi macro, anda bisa melirik Sony FE 90mm f2.8 Macro G OSS (Rp. 13.000.000) atau Sony FE 50mm f2.8 Macro (Rp. 7.400.000).

(Honourable Mention) Pancake: Sony E 20mm f2.8

Harga: Rp. 2.800.000
Sony E 20mm f2.8

Sony E 20mm f2.8 memang bukan lensa yang spesial sama sekali dari segi kualitas. Kualitas gambar yang dihasilkan bahkan tidak sebagus Sigma 19mm f2.8, tidak memiliki fitur OSS, tidak menghasilkan warna yang menarik, perlu digunakan pada rentang f4-f6.3 untuk menghilangkan efek softness, dan hanya menghasilkan bokeh yang biasa saja. Tetapi, lensa ini punya satu keunggulan yang sangat unik, yaitu ukuranya. Hanya bertebal 2 sentimeter, lensa ini hampir tidak membutuhkan tempat apapun. Bahkan, lensa ini tebalnya kurang dari setengah kali lipat lensa Sigma 19mm f2.8, lensa yang sudah tergolong compact. Dengan kualitas gambar yang lebih baik dari kit lens, lensa ini dapat merubah kamera Sony Alpha anda menjadi kamera point and shoot yang menghasilkan gambar yang cukup baik. 

Lensa Zoom

Lensa Sapu Jagat: Sony E PZ 18-105mm f4 G OSS

Harga: Rp. 5.500.000

Sony E PZ 18-105mm f4 G OSS
Lensa zoom dengan focal range luas atau sering disebut sebagai "lensa sapu jagat" di Indonesia adalah lensa yang mencakup wide angle dan telephoto. Lensa jenis ini juga harus memiliki rasio zoom yang lebih dari 5 kali lipat. Meskipun tidak selalu menghasilkan foto yang sebaik lensa prime, banyak situasi dimana lensa sapu jagat jauh lebih praktis. Jika anda tertarik untuk menggunakan lensa sapu jagat untuk kamera Sony E-Mount, saya sarankan anda melihat Sony 18-105mm G.

Pada dasarnya, lensa ini menghasilkan ketajaman gambar yang sangat baik di kelasnya. Bahkan, pada focal length 35mm dan f4, lensa ini dapat menghasilkan foto yang mirip dihasilkan oleh Sony 35mm f1.8. Lensa ini juga tidak mempunyai maslaah autofocusing dan CA. Ditambah dengan fitur aperture f4 yang konstan, focal range yang sangat berguna, dan power zooming, lensa ini merupakan lensa sapu jagat yang sangat baik. Selain itu, lensa ini setahu saya tidak ada bandinganya di sistem kamera lain (Nikon, Canon, dll.).

Namun demikian, lensa ini juga tidak sempurna. Meskipun lensa ini menghasilkan gambar yang sangat tajam pada f4, ketajaman yang dihasilkan hanya pada bagian tengah gambar. Bagian tepi dan ujung gambar, walaupun tidak jelek sama sekali, tidak setajam pada lensa prime seperti Sony 35mm f1.8. Masalah distorsi pada lensa ini juga cukup besar terutama pada sisi telephoto. Fitur power zoom juga mungkin bukan untuk orang-orang yang old school. Lensa ini juga memiliki ukuran dan berat yang cukup mengganggu. Lensa ini jauh lebih besar dan berat dibanding lensa E Mount lainnya. Jika anda tidak ingin membawa lensa yang besar dan berat, lensa ini akan kurang cocok bagi anda.

Alternatif Lensa Sapu Jagat: Sony E 18-135mm f3.5-5.6 OSS

Harga: Rp. 9.000.000

Sony E 18-135mm f3.5-5.6 OSS

Kandidat yang paling kuat untuk menantang Sony 18-105mm G adalah Sony 18-135mm OSS. Lensa ini memiliki focal range yang sedikit lebih luas dibanding Sony 18-105mm G dengan ketajaman dan kontras gambar yang dihasilkan hampir sama. Berat dan ukuran lensa ini juga tidak sebesar Sony 18-105mm G. Lensa ini juga tidak memiliki fitur power zoom, sebuah kelebihan jika anda tidak menyukainya.

Namun perlu dicatat bahwa lensa ini tidak memiliki aperture yang konstan. Jika anda mengambil pada focal length telephoto, maka lensa ini hanya akan dapat mengambil foto pada f5.6. Tetapi, kekurangan yang menurut saya paling mengganggu adalah harganya yang sangat mahal. Harga dari lensa ini jauh diatas Sony E 18-105mm G, jadi anda harus benar benar sangat menginkan keunggulan lensa ini jika anda memilih lensa ini.

Zoom Telephoto: Sony E 70-350mm f4.5-6.3 G OSS

Harga: Rp. 12.000.000

Sony E 70-350mm f4.5


Jika anda membutuhkan lensa yang dapat digunakan untuk fotografi yang membutuhkan lensa telephoto yang jauh, seperti sports atau wildlife, anda akan membutuhkan lensa zoom yang memiliki focal range yang mencakup lebih dari 200mm. Pada sistem E-mount, lensa yang dibuat untuk kriteria ini adalah Sony 70-350mm f4.5-6.3G OSS. Lensa ini menghasilkan ketajaman gambar yang sangat baik dan memiliki kemampuan autofocus yang sangat cepat, fitur yang sangat dibutuhkan untuk lensa telephoto.

Alternatif Zoom Telephoto: SEL 55-210mm f4.5-6.3 OSS

Harga: Rp. 3.850.000

SEL 55-210mm f4.5-6.3 OSS

Sony 55-210mm merupakan lensa yang cukup murah untuk kelas telephoto. Tetapi sayangnya, lensa ini memiliki banyak kekurangan. Lensa ini hanya mencakup 210mm pada bagian terjauhnya, dan hasil gambarnya tidak terlalu baik. Jadi jika anda ingin melakukan fotografi yang membutuhkan lensa telephoto yang murah, sayangnya anda hanya terbatas pada lensa ini.

Zoom Pengganti Prime: Sony E 16-55mm f2.8 G

Rp. 19.000.000

Sony E 16-55mm f2.8 G
Lensa 19 juta? Apakah anda membutuhkan ini? Mungkin tidak, tapi saya akan taruh lensa ini disini karena lensa ini adalah lensa yang sangat bagus. Kualitas gambar yang dihasilkan lensa ini sekelas gambar yang dihasilkan lensa Sigma 56mm f1.4 C atau Sigma 16mm f1.4 C. Tetapi, ingat, lensa ini adalah lensa zoom, bukan prime. Jadi, dengan lensa ini anda secara praktis mendapatkan semua lensa prime yang disebutkan diatas. Tapi, perlu dicatat bahwa lensa ini hanya mempunyai aperture maksimal f2.8, tidak seperti lensa yang benar-benar "prime". Cukup aneh juga memang, tetapi lensa ini juga tidak dilengkapi oleh OSS walaupun harganya sangat tinggi. 

Zoom Wide Angle: Tidak Ada

Sistem sony E-mount sayangnya tidak memiliki pilihan lensa zoom wide angle yang baik. Salah satu opsi yang ada adalah Sony E 10-18mm f4 OSS (Rp. 9.000.000). Tetapi, kualitas gambar yang dihasilkan lensa tersebut kurang baik meskipun harganya relatif tinggi. Menurut saya, lensa Sigma 16mm f1.4 C sudah dapat mewakili lensa wide angle, meskipun memang focal lengthnya hanya mencakup 16mm saja. Namun, patut dicatat bahawa dengan beberapa teknik tertentu, lensa Sigma ini dapat digunakan selaiknya lensa zoom wide angle.

Opsi lain dari Sony E 10-18mm f4 yang dapat jadi penggantinya adalah Samyang/Rokinon 12nm f/2.0 (Rp. 4.300.000). Lensa ini memang cukup unik dengan tidak adanya fitur auto focus, tetapi lensa ini akan menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik daripada lensa Sony dan harganya tidak terlalu mahal.

Opsi lain?

Jika anda tidak mendapatkan pilihan lensa yang anda inginkan, anda masih bisa menggunakan LA-EA4 Adapter yang dapat memanfaatkan lensa yang tidak ada pada sistem E-Mount seperti Sigma 8-16mm atau 100mm f2.8 Macro. Jika anda sudah memiliki lensa dari sistem lain, misal Canon atau Nikon, anda juga dapat menggunakan adaptor seperti Metabones adaptor. Tetapi, opsi ini tidak akan memberikan lensa anda fitur auto focus. Kedua opsi ini memang bukan opsi yang terbaik, dan hanya memang dibutuhkan jika anda tidak ada cara lain lagi.

Gambar lensa diambil dari Sony atau Sigma product page

Comments

Popular posts from this blog

Settingan Terbaik untuk Sony a6000

Sony Alpha a6000 Best Budget Lenses